Kamis, 30 Mei 2013


BRAINSTORMING

1.      Pengertian Brainstorming
Brainstorming (sumbang saran) adalah suatu alat pengambilan keputusan yang digunakan/diterapkan pada sekelompok orang (grup), yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat menjaring ide atau pendapat menggunakan teknik-teknik iteratif. Brainstorming diperkenalkan oleh Alex Osborn Faickney, pendiri dari Creative Education Foundation. Brainstorming diperkenalkan melalui sebuah buku berjudul “Applied Imagination” tahun 1953. Dasar brainstorming adalah menghasilkan ide-ide dalam situasi kelompok berdasarkan prinsip menangguhkan penilaian suatu prinsip yang telah terbukti sangat produktif dalam upaya individu maupun sebagai usaha kelompok.
Beberapa ahli mengemukakan bahwa metode brainstorming merupakan suatu bentuk metode diskusi guna menghimpun ide/gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta. Perbedaanya dengan diskusi, jika dalam diskusi  gagasan dari seseorang ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, maka pada penggunaan metode brainstorming, gagasan yang dikemukakan tidak untuk ditanggapi oleh peserta lain. Teknik ini hanya untuk menghasilkan gagasan yang mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik. Kegiatan ini mendorong munculnya banyak gagasan, termasuk gagasan yang nyeleneh, liar, dan berani dengan harapan bahwa gagasan tersebut dapat menghasilkan gagasan yang kreatif.

2.      Tujuan dan manfaat Brainstorming
Tujuan brainstorming adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran bersama. Kemudian tujuan lain dalam teknik brainstorming adalah menggali ide sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan apakah hal tersebut dapat dilaksanakan atau tidak,baik atau buruk. Teknik ‘brainstorming’ membantu seseorang atau kelompok berpikir secara bebas dan kreatif.
Brainstorming menggabungkan pendekatan informal yang santai ke pemecahan masalah dengan cara berpikir, tidak hanya orang menciptakan gagasan dan pikiran yang mulanya bisa kelihatannya menjadi sedikit aneh, tetapi beberapa gagasan ini bisa tercipta  dalam bentuk pemecahan masalah yang kreatif, sedangkan orang lain masih dapat mengemukakan lebih banyak gagasan, pendekatan ini bermaksud membuat orang lebih bebas dalam berpikir guna mencari solusi masalah yang sebaik-baiknya.
Tujuan Dan Manfaat lain diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Mengidentifikasi masalah.
  2. Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan terjadinya masalah.
  3. Menentukan alternatif pemecahan masalah.
  4. Mengimplementasikan pemecahan masalah.
  5. Merencanakan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu aktivitas
  6. Mengambil keputusan ketika masalah terjadi.
  7. Melakukan perbaikan (improvements).
  8. Metode

  1. Fungsi Brainstorming
Brainstorming ada karena adanya kreativitas manusia untuk memunculkan ide-ide kreatif. Seperti sumbangan saran yang memuat ide-ide untuk di jadikan sebuah pertimbangan dan menjadi satu kesepakatan. Brainstorming adalah alat populer yang membantu kita menemukan suatu pemecahan masalah yang kreatif. Brainstorming sangat berguna bila kita ingin bebas dalam berpikir dan berpendapat untuk solusi yang optimal, agar kita dapat mengembangkan cara pandang yang baru, dan juga sangat membantu agar mengatasi masalah atau persoalan dengan segera.

4.      Jenis-Jenis Brainstorming
Brainstorming terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
·         Verbal brainstorming, yaitu saling bertukar pikiran dalam suatu kelompok yang dilakukan secara verbal dengan tatap muka dan pertemuan langsung.
·         Nominal brainstorming, dalam penyampaian ide dilakukan secara terpisah, tidak saling berinraksi dengan menuliskan idenya di kertas atau computer
·         Electronic brainstorming, bertukar gagasan melalui media elektronik dalam sebuah kelompok,media elektronik yang digunakan biasanya berupa tools seperti Group Support System.


5.      Langkah-Langkah Melakukan Metode Brainstorming
Ada aturan dasar dalam brainstorming. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi hambatan sosial antara anggota kelompok, merangsang generasi ide, dan meningkatkan kreativitas secara keseluruhan kelompok. Langkah-langkah dalam melaksanakan sebuah brainstorming yaitu :
  1. Tentukan tempat /ruangan yang nyaman untuk acara brainstorming.
  2. Agenda acara yang akan dibahas dibagikan sebelum meeting dimulai.
  3. Catat/rekam kegiatan brainstorming agar hasilnya dapat dilihat oleh semua hadirin, bisa dengan flipchart, whiteboard atau LCD dan komputer.
  4. Mempersiapkan Team leader dan notulis yang cakap dalam memimpin meeting.
  5. Fokus pada kuantitas, peraturan ini merupakan sarana meningkatkan produksi ide/gagasan yang berbeda, yang bertujuan untuk memfasilitasi pemecahan masalah melalui the maxim quantity breedsquality. Asumsinya adalah bahwa semakin besar jumlah ide yang dihasilkan, semakin besar kesempatan menghasilkan solusi yang efektif dan radikal.
  6. Menahan kritik : Dalam brainstorming, kritik ide yang dihasilkan harus diletakkan ‘ditahan’. Sebaliknya peserta harus fokus pada memperluas atau menambahkan ide-ide.
  7. Ajukan ide-ide yang tidak biasa : Untuk mendapatkan daftar panjang yang baik dan ide-ide, perlu didorong adanya gagasan yang tidak biasa.
  8. Catatan ide diperlihatkan kepada seluruh peserta pada saat ide itu dilontarkan.
  9. Gabungkan dan sempurnakan ide : ide yang baik dapat digabungkan untuk membentuk suatu gagasan yang lebih baik.
  10. Memberi kesempatan kepada peserta yang mengalami hambatan untuk            mengemukakan ide-idenya pada kesempatan khusus.
  11. Kembangkan antusiasme semua orang yang hadir. Ajak semua orang untuk mengungkapkan setiap pendapatnya, termasuk bahkan orang pendiam yang ada dikelompok.
  12. Lakukan rencana aksi untuk merealisasikan ide/gagasan tersebut.
Beberapa hal diatas merupakan informasi tentang brainstorming yang efektif dapat dilakukan di suatu pertemuan.


  1. Hambatan dalam brainstorming
Dalam melakukan teknik brainstorming dapat timbul beberapa hambatan yang disebabkan antara lain:
  1. Peserta tidak mematuhi aturan main
  2. Pencatat merubah ide (baik isi maupun maksud) yang dilontarkan oleh peserta.
  3. Peserta tidak mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang.
  4. Hambatan non teknis, seperti: takut salah, kurang antusias dan kurang ada kerja sama.

  1. Hal – Hal Yang Perlu Diperhatikan dalam brainstorming
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bila suatu Team membicarakan permasalahan dengan teknik brainstorming, yaitu:
  1. Agenda acara yang akan dibahas dibagikan sebelum meeting dimulai.
  2. Mempersiapkan Team leader dan notulis yang cakap dalam memimpin meeting.
  3. Catatan ide diperlihatkan kepada seluruh peserta pada saat ide itu dilontarkan.
  4. Memberi kesempatan kepada peserta yang mengalami hambatan untuk mengemukakan ide-idenya pada kesempatan khusus.


Kesimpulan :
Brainstorming adalah metode populer interaksi kelompok baik dalam pengaturan pendidikan dan bisnis. Meskipun tidak memberikan keuntungan yang terukur dalam output kreatif, brainstorming konvensional merupakan latihan menyenangkan yang biasanya diterima dengan baik oleh peserta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar